Sabtu, 17 September 2016

Paku Banten Indonesia

"PAKU BANTEN INDONESIA PILAR DAN PEREKAT SENI BUDAYA NUSANTARA" http://www.mediabhayangkara.co.id/2016/09/paku-banten-indonesia-pilar-dan-perekat-seni-budaya-nusantara/

Minggu, 03 November 2013

TOLAK Kampanye Transaksional...!



Saya menolak keras praktek kampanye transaksional yang telah membodohi masyarakat selama ini”, ujar Maman Fathurochman sebagai Caleg DPR-RI Partai NasDem dari Dapil Banten 1. “Saya ingin menyadarkan masyarakat yang selama ini apatis dan pragmatis menjadi masyarakat yang pintar dalam memilih wakil dan pemimpinnya. Perjuangan ini sangatlah berat meskipun taruhannya menjadikan probabilitas kemenangan saya menjadi kecil, namun saya memiliki keyakinan bahwa kebenaran pada saatnya nanti akan menang serta menjadi panglima dalam mengawal Perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.”
Menjelang masa kampanye, para Caleg berlomba membuat ‘kemasan’ dirinya dan partainya agar dapat diterima oleh calon pemilih. Hal ini tak terlepas dari pengetahuan dan persepsi mereka tentang cara menjual, cara berdagang, cara bertransaksi terhadap produk atau ‘kemasan’ yang dimilikinya tersebut dalam pencapaian tujuan apakah pemilihnya puas atau tidak puas. Membangun pencitraan memang sangat diperlukan, namun tidak serta merta menyajikan sebuah produk yang jelek bahkan merugikan bagi konsumen, bagaikan menjual kucing dalam karung. Tentunya marketing politik pada saat ini semakin memegang peranan penting dalam pemilihan umum, sistem dan budaya politik seperti ini akan menguntungkan para pihak yang memiliki kemampuan financial atau capital yang besar. Jika para Caleg tidak dapat memenej dirinya sendiri, jauh-jauh hari mereka membayar konsultan atau ahli politik untuk membuat strategi yang jitu dalam memenangkan pemilu. Ironisnya jika para konsultan tersebut melakukan proses pembodohan kepada masyarakat dengan melakukan politik transaksional, melanggar ketentuan kampanye, membuat kampanye terselubung, dan praktek-praktek curang lainnya yang menabrak aturan dan ketidakpantasan sosial dan budaya masyarakat.

Jumat, 25 Oktober 2013

Alumni Universitas Mercu Buana

Bangga sebagai Alumni dan Dosen di Universitas Mercu Buana  
Kampus yang letaknya di Jakarta Barat ini dulunya dikenal dengan kampus Meruya Udik karena alamatnya tepat di Jalan Meruya Udik dan sekarang sudah berganti nama menjadi Jalan Meruya Selatan. Universitas Mercu Buana disingkat UMB memiliki berbagai istilah plesetan yaitu Universitas Mojok Banget, Universitas Mayoritas Betawi, dan istilah lainnya sampai dikenal menjadi Universitas Merah Banget dan Universitas Memang Beken, tentunya memiliki segudang prestasi dan memory yang mendalam bagi para alumninya. Sekarang Kampus UMB telah berkembang tidak hanya berlokasi di Jakarta Barat, melainkan juga ada di Jakarta Pusat, Depok, Bekasi, dan Yogyakarta, bahkan dikenal sebagai kampus bertaraf internasional.

Selasa, 01 Oktober 2013

Calon Anggota DPR-RI Dapil Banten I Partai NasDem


Apatisme & Pragmatisme Masyarakat Terhadap Pemilu

Kesadaran politik setiap masyarakat akan sangat berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dikarenakan berbagai faktor yang akhirnya akan menghasilkan pemikiran masyarakat yang apatis dan pragmatis serta sebaliknya aktif dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya Pemilu. Beberapa bulan terakhir penulis melakukan pendekatan dan komunikasi langsung dengan masyarakat di tempat daerah pemilihan, memang benar bahwa sebagian masyarakat memiliki kecenderungan kearah apatis dan pragmatis, namun ada pula yang bersemangat untuk ikut melakukan perubahan karena sudah merasa jengkel dengan kondisi dan keadaan politik serta kepemimpinan saat ini. Keadaan tersebut diperparah karena hampir sebagian besar anggota legislatif ditingkat pusat mencalonkan kembali sebagai anggota DPR-RI. Mereka justru akan membuat masyarakat bosan dan jenuh karena janji-janji mereka dahulu dan perilaku korup yang akhirnya membuat masyarakat menderita. Bagi beberapa caleg pemula, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri dan selalu berusaha menyadarkan masyarakat betapa pentingnya partisipasi kita terhadap semua proses Pemilu untuk mengubah kondisi bangsa dan negara kearah yang lebih baik. Bagi sebagian masyarakat yang sadar, mereka tidak segan-segan melakukan penyadaran kepada masyarakat lainnya untuk aktif dan paham betapa pentingnya hasil Pemilu bagi legislatif maupun eksekutif bagi kemajuan dan pencapaian cita-cita bangsa dan negara. Mereka kritis terhadap kondisi bangsa saat ini, dan hal tersebut menjadi penyemangat bagi para Caleg yang memiliki idealisme dan yang memiliki visi Perubahan. 

Aktivis 98

Perjuangan Aktivis 98 ternyata harus dilanjutkan ke jalur politik praktis, tiada lain tujuan kawan-kawan adalah mengharapkan negara dan bangsa menuju ke arah perubahan yang lebih baik.  Follow: @Mfathurochman & link: http://www.youtube.com/watch?v=WY-L0klkscI
 

Selasa, 30 Juli 2013

Mengapa Harus Pilih NasDem?

Menanggapi tudingan dan persepsi yang menyesatkan terhadap Partai NasDem di beberapa daerah, sudah sewajarnya saya sebagai kader akan membela. Namun dalam tataran berpikir bijak, bahwa saya pun memiliki kejujuran hati, akal dan kecerdasan yang akan menjawab semua tudingan tersebut dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya tanpa tendesi untuk memberikan penilaian yang tidak seimbang. Bergabungnya saya secara pribadi ke dalam Partai NasDem tidaklah terjadi begitu saja, tentunya melalui berbagai pertimbangan dan berbagai pengetahuan yang saya pelajari tentang peta politik lokal, nasional, regional dan internasional. Bahkan secara jujur saya sampaikan hal ini melalui ikhtiar spiritual dan pertimbangan idealisme yang saya junjung tinggi.
Saya bukan orang kemarin sore yang tiba-tiba muncul, saya sudah memulai ikut dalam gerakan 98 dan orang mengenalnya sekarang Aktivis 98, setelah itu saya aktif dalam usaha pembentukan Provinsi Banten serta berbagai organisasi lainnya, selain pengalaman menjadi Dosen Tetap di sebuah Perguruan Tinggi Swasta Terbesar di Jakarta. Pengalaman dan pengetahuan menuntun saya untuk tidak tinggal diam melihat persoalan bangsa ini. Dari seorang yang anti berpartai dan memutuskan untuk ikut ke dalam partai bukanlah perkara mudah, hal tersebut memalui proses yang tidaklah gampang. Sebuah keputusan yang harus dilakukan untuk ikut melakukan perubahan dengan masuk kedalam sistem melalui proses perpolitikan haruslah cepat dilakukan.

Saatnya Kaum Muda Melakukan PERUBAHAN

Kekecewaan masyarakat akibat perilaku politik yang ditunjukkan para pemimpin baik di lembaga eksekutif maupun di lembaga legislatif sudah sangat mengerikan, tidak pernah luput dari pemberitaan media tentang kejadian-kejadian mereka yang merugikan dan membuat kecewa masyarakat. Dan yang paling mengerikan adalah wabah korupsi yang kian menggila sampai pada lembaga yang seharusnya menegakkan supermasi hukum di Indonesia. Pengamat Indonesia dari Northwestern University (Amerika Serikat), Jeffrey A. Winters menyebutkan bahwa demokrasi berjalan dengan amat maju di Indonesia. Indonesia adalah negeri paling demokratis di Asia Tenggara. Tapi menurut Winters kemajuan demokrasi itu tak disertai dengan tegaknya hukum. Akibatnya korupsi merajalela dan menyebarkan rasa ketidak-adilan yang meluas di kalangan rakyat. Apakah hal ini adalah kesalahan generasi yang saat ini mempimpin? Tentunya kita tidak mendikotomi hal tersebut! Sebut saja banyak tokoh-tokoh politik muda yang justru terlibat kasus korupsi dan terjerat pada praktek dinasti politik. Namun saya berpikir harus secepatnya generasi muda mengambil alih tampuk kepemimpinan, dan kaum terdahulu menjadi mentor yang baik untuk melanjutkan perjuangannya yang didasari kepentingan bangsa dan negara. Dan kaum muda yang bermasalah, sudah seharusnyalah sadar diri untuk tidak lagi melibatkan diri yang hanya akan mempersulit recovery atau perbaikan negara dan pemerintahan ke arah yang lebih baik.
Memang seharusnya kita tidak membicarakan banyak hal tentang keburukan dan kelemahan orang lain, karena sesungguhnya di setiap manusia itu selalu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun kita tetap harus belajar dari pengalaman, bahwa tidak akan berubah suatu kaum apabila kaum tersebut tidak mau merubahnya sendiri. Kebersamaan antar satu kaum yaitu seluruh bangsa Indonesia seharusnya diperkuat, bahwa kita sekarang ini perlu membuat percepatan dalam perubahan Indonesia yang lebih baik. Sehingga diperlukan kesadaran dan kerelaan yang tinggi dari saudara-saudara kita yang memiliki agenda yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan kelompoknya.

PESAN dari SALAKANAGARA

Perjalanan siang hari dari Pandeglang menuju Menes ditempuh sekitar 2 jam-an lebih, karena ada perbaikan jalan disana-sini. Menyusuri daerah pengunungan melewati jalan alternatif antara Gunung Karang dengan Gunung Pulosari memberikan nuansa tersendiri dengan keindahan alamnya yang bisa dijadikan potensi pariwisata untuk wilayah Banten. Perjalanan ini merupakan amanah yang harus dijalankan untuk menemui salah satu tokoh masyarakat yang memiliki pengarus besar di daerahnya. Ternyata jalan yang harus dilalui pun tidaklah mudah, kendaraan tidak bisa menembus karena terdapat jalan yang longsor. Kami pun akhirnya berjalan kaki dan kendaraanpun dititipkan di rumah warga, namun ditengah perjalanan masih ada warga yang ingin mengantarkan dan menawarkan tumpangan sepeda motor hingga kami pun sampai di tempat tujuan.
Setibanya di lokasi, kami menunggu waktu berbuka puasa dan obrolanpun berlangsung setelah melaksanakan buka puasa dan sholat Maghrib berjamaah. Kami menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan untuk meminta nasehat dan wejangan. Obrolan yang singkat tersebut memberikan arti mendalam bagi kami di tengah suasana alam pengunungan di kaki Gunung Pulosari yang dingin dan disinari terangnya rembulan bertepatan dengan 14 Purnama.

Kamis, 18 Juli 2013

4M untuk RESTORASI INDONESIA

Tulisan terdahulu berjudul “MODAL SAYA UNTUK NYALEG 4M”, yaitu: Mendengar, Menyapa, Mengajak dan Membina, adalah upaya secara bertahap yang harus dilakukan untuk melakukan Restorasi di tengah masyarakat. Istilah Restorasi sampai saat ini sebagian besar masyarakat belum memahami dan mengetahui apa maksud dan tujuan dari Restorasi tersebut. Maka kita harus mengupayakan dengan sabar dan kerja keras agar nantinya masyarakat dapat memahami dan mengetahui Restorasi Indonesia yang digagas oleh Surya Paloh dalam memperbaiki kondisi bangsa dengan Gerakan Perubahannya. Rumusan Restorasi Indonesia menurut hasil Rapimnas I Partai NasDem terdapat empat kata kunci yaitu: Memperbaiki, Mengembalikan, Memulihkan dan Mencerahkan.
Mendengar adalah sebagai langkah awal untuk mengetahui berbagai keluhan, kejadian dan harapan yang diinginkan oleh masyarakat agar kita secara untuh mengetahui data secara primer yang didapat langsung dari masyarakat. Upaya ini dilakukan agar kita berperilaku selalu mendengar aspirasi dan masukan masyarakat bahkan kritikan dari masyarakat dan belajar untuk tidak mengumbar janji dengan retorika belaka.

Satu Tahun Lalu di Menes Pandeglang Banten

Sekitar satu tahun yang lalu saya berkunjung dan berdiskusi dengan seorang Guru di Menes Pandeglang Banten, dan menanyakan sesuatu hal tentang apa yang harus dipahami jika menjadi seorang pemimpin, beliau dengan tersenyum dan menyuruh saya membuka dan membacakan Ayat Suci Al-Qur’an Surah Al-Baqarah dari ayat 1 sampai dengan ayat 20. Sehingga kemudian terjadi pendalaman dan kajian makna yang termaktub dalam ayat-ayat tersebut, beberapa  inti dari pesan dan nasehat Guru yang saya ingat adalah sebagai berikut :
  1. Kita harus yakin dan percaya akan kebenaran Kitab Suci Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya.
  2. Memahami Al-Qur’an harus dengan taqwa agar diberi petunjuk dan menjadi orang yang beruntung. Bertaqwa yaitu mereka yang beriman kepada yang Ghaib, dan seterusnya.
  3. Janganlah menjadi orang munafik dan sesungguhkan mereka itu tidak beriman kepada Allah SWT. Dan diantara mereka itu sebetulnya tidak sadar sedang menipu dirinya sendiri, meskipun mereka mengaku beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Minta petunjuk survey atau petunjuk Tuhan?

Baik dan buruknya dampak dari kemampuan para pemimpin merupakan satu hal yang mau tidak mau kita harus terima, kadang jauh panggang dari api, dan terkadang melampauai standar harapan kita. Proses terpilihkan pemimpin dengan cara apapun adalah sebuah hal yang harus dipahami sebagai bagian proses perkembangan hidup dan kemajuan pengetahuan manusia. Namun adakah campur tangan Tuhan dalam proses terpilihnya seorang pemimpin, tentu semua yang terpilih maupun tidak terpilih jika mereka memiliki agama dan kepercayaan akan berdo’a dengan sungguh-sungguh agar harapannya tercapai. Diantara itulah godaan syaitan akan sangat nyata membuyarkan pemahaman dan pengetahuan manusia untuk memilih atau pun berharap menjadi pemimpin, sehingga sadar atau tidak sadar kita akan memilih dan dipilih berdasarkan nafsu dan keserakahan.
Mudah bagi Tuhan dalam memutarbalikan semua isi hati manusia, namun manusia diberikan kesempatan untuk belajar dari berbagai kejadian bagaimana proses pemilihan atau mendapatkan seorang pemimpin. Apakah sesungguhnya Tuhan sudah memberikan petunjuk dan garis dalam memilih dan menentukan seorang pemimpin dalam suatu kaum? Banyak ajaran, filsafah, literatur dari berbagai kajian disiplin ilmu dan keagamaan memberikan gambaran bagaimana cara dan proses menentukan seorang pemimpin. Tentunya semua itu akan dipengaruhi oleh dimensi waktu dan tempat serta perkembangan pengetahuan masyarakatnya. Kita tidak bisa menjastifikasi bahwa itu benar atau salah, namun kadang manusia sendiri yang menjastifikasi kebenaran dan kesalahan menurut teori dan pandangannya.

Minggu, 30 Juni 2013

10 Kriteria Pemimpin Menurut Ajaran Islam

Setiap manusia yang terlahir di bumi dari yang pertama hingga yang terakhir adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri. Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam Islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin yang baik diantaranya:
1. Beriman dan Beramal Shaleh
Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.

Senin, 17 Juni 2013

KONDISI LINGKUNGAN POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

Media Massa sering menyebut dan memberitakan bahwa tahun ini (2013) merupakan tahun politik. Katanya dunia perpolitikan akan semakin memanas untuk persiapan menuju tahun Pemilu 2014. Sehingga salah satu konsekuensinya adalah masyarakat akan semakin banyak disuguhi berita tentang dunia politik. Padahal sudah jadi rahasia umum jikalau kondisi politik Indonesia dalam konteks demokrasi secara umum saat ini adalah masih terus ‘sedang belajar’. Ada banyak hal yang barangkali tentu akan membuat jenuh dan bosan sebab kondisi carut marut dunia politik serta bidang hukum yang dinilai masih banyak mengecewakan. Sebut saja dalam salah satu aspek penegakan hukum yakni masalah banyaknya kasus korupsi.
Lalu haruskah masyarakat umum yang sudah punya hak memilih dan hak dipilih akan semakin apatis dan skeptis terhadap kondisi semacam itu? Atau justru sebaliknya, dengan semakin berkembangnya dinamika politik menuju tahun pemilu maka masyarakat dituntut untuk meningkatkan tanggungjawab moral demi mengawasi perkembangan politik di tanah air kita ini?

HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PARTAI

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Sunny Tanuwidjaja mengatakan, saat ini posisi partai politik di mata masyarakat makin melemah. Masyarakat telanjur tak percaya lagi kepada parpol. Hal ini terjadi karena partai politik dianggap hanya menjual visi dan misi saat pemilu, tapi melupakannya ketika telah mencapai puncak kemenangan. Masyarakat dinilai tidak percaya lagi kepada partai dan memang punya sentimen negatif terhadap partai. Di awal masa reformasi, masyarakat punya harapan yang sangat tinggi, punya kepercayaan yang sangat tinggi juga terhadap partai dan proses pemilu. Tapi saat itu dikecewakan, sehingga muncul sentimen dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai.
Kebiasaan sejumlah partai politik yang cenderung menggunakan politik uang untuk menarik dukungan membuat masyarakat terarah untuk menikmati uang partai, tapi tak peduli pada visi dan misi partai. “Ketika mereka datang ngomong visi misi omong kosong dan kasih duit aja. Kasarnya, nanti masyarakat akan bertanya, ‘Duit lu mana?’ Kalau sudah seperti itu, mau tidak mau partai pun akan bertindak pragmatis merespons itu. Dia harus mencari uang sebanyak-banyaknya untuk menyogok masyarakat.

Jumat, 07 Juni 2013

Upsss…., JANGAN SALAH BERKAMPANYE!

Pelaksanaan kampanye sudah dimulai sejak 11 Januari 2013 sampai 5 April 2014, menurut Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah dan masih terbatas pada kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye dan pemasangan alat peraga di tempat umum, sedangkan untuk iklan di media massa dan rapat umum baru dimulai 16 Maret sampai 5 April 2014. Pelaksanaan kampanye, kata Ferry, harus tetap mengacu pada prinsip efisien, ramah lingkungan, akuntabel, nondiskriminasi dan tanpa kekerasan. “Dalam pelaksanaan semua metode kampanye itu, partai politik harus mengutamakan pendidikan dan partisipasi politik masyarakat,” ujarnya.
Khusus  pemasangan alat peraga, kata, Ferry, untuk penentuan lokasinya, KPU akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. “Yang jelas di tempat ibadah, rumah sakit, gedung milik pemerintah, dan lembaga pendidikan tidak dibenarkan. Begitu juga jalan-jalan protokol dan jalan bebas hambatan. Nah, mana yang dimaksud dengan jalan protokol, nanti KPU akan berkoordinasi dengan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Hadas Nafis Gumay mengatakan KPU mendorong partai politik untuk lebih terbuka kepada publik. Karenanya, dalam materi kampanye, selain visi, misi dan program, partai dapat membuka daftar riwayat hidup dan harta kekayaan para calegnya ke publik. “Tapi ini bukan kewajiban, hanya semangat yang kita bangun untuk mendorong parpol lebih terbuka sehingga pemilih memiliki bekal informasi yang banyak sebelum menentukan pilihan,” ujarnya.

Minggu, 17 Februari 2013

STRATEGI PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF 2014

Oleh: Maman Fathurochman, SE
Sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan saya terhadap Partai NasDem, dan hasil mengikuti kegiatan Pelatihan Calon Anggota Dewan Guru O250 di DPP Partai NasDem, berikut ini saya memberikan masukan atau rekomendasi melengkapi strategi dan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Partai NasDem dalam program Pemenangan Pemilu 2014 mendatang.                                                            
“Kenali Diri Sendiri, Kenali Lawan; Maka Kemenangan Sudah Pasti Ada di Tangan! Kenali Medan Pertempuran, Kenali Iklim;  Maka Kemenangan Akan Sempurna! (Sun Tzu)”.
Menuju pemenangan Pemilu 2014 bukanlah hal yang mudah dan sederhana, disebabkan banyaknya tahapan yang harus diikuti dan dilalui, serta Partai NasDem sebagai partai peserta pemilu harus mampu mendorong para Calon Legislatif-nya menuju kemenangan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka perlu adanya sebuah proses yang tepat melalui sejumlah langkah-langkah dan pertimbangan-pertimbangan strategis yang diambil dalam upaya pemenangan Partai NasDem di Pemilu 2014 mendatang, antara lain:

Senin, 26 November 2012

PROFILE SINGKAT

Lahir di PANDEGLANG pada tanggal 5 Desember 1974. Menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Serang tahun 1992. Menyelesaikan S1 di Fak. Ekonomi Universitas Mercu Buana tahun 1998 & pernah menjadi mahasiswa angkatan pertama S2 di Fak. Ekonomi Universitas Indonesia Kekhususan Manajemen Stratejik tahun 2006. Pernah berkarir sebagai Dosen Tetap di Universitas Mercu Buana sejak tahun 1999 & pernah menjadi Dosen  di STIM YAKHIR Serang BANTEN. Menulis Buku Kewirausahaan ”Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda” Salemba Empat, 2007.
Selain itu, berpengalaman sebagai Peneliti di Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi UMB, Dewan Penunjang Ekspor (Export Support Board), Pendiri dan Peneliti LPSEM (Lembaga Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat), Dewan Pendiri BANTEN HERITAGE. Pernah bekerja di PT. Sindo IndonesiaPT. Jaya Communications, PT. Arjuna Investment dan PT. Mutiara Sejagat serta menjadi Tenaga Ahli di beberapa perusahaan konsultan, antara lain: PT. Hyunwoo T&C, PT. Hanako Energi, PT. Rasicipta Consultama, PT. Multi Grahita Nusantara, PT. Harwa Cipta Gemilang, PT. Azevedo Pratama Consultants, dan PT. Pranala Nitisara.
Pengalaman berorganisasi sebagai Anggota Dewan Pakar DPW Partai NasDem Provinsi BANTEN (2013), Ketua Senat Mahasiswa UMB (1995–1997), Presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Se-Jakarta (FKSMJ Tahun 1997), sekarang menjadi Aktivis '98, Ketua Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa BANTEN (1996-2001), Tim Harian Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi BANTEN (2000), Pengurus Komite Independen Pemantau Pemilu Daerah (KIPP-DA) BANTEN (1999), Anggota ISEI (2005), Anggota ICMI Korwil Jakarta Barat (2005), dan Pengurus Forum Komunikasi Dosen Manajemen Kopertis Wilayah III (2005). Pernah juga mengikuti dan aktif dalam kegiatan Kepramukaan di Tingkat Nasional antara lain: Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional Gerakan Pramuka (1990), Panitia Jambore Nasional Gerakan Pramuka (1991), dan Panitia Raimuna Nasional Gerakan Pramuka (1992 dan 1997).

Rabu, 10 Februari 2010

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

Ketulusan 
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. 

Kerendahan Hati 
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orangyang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisamembuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnyatidak merasa minder.