Senin, 08 Februari 2010

Pulihkan Indonesia dengan Inovasi

( Jakarta, Suara Pembaruan, 06 Juni 2008 ).
Selain menghasilkan lulusan yang memiliki etika, mampu berbahasa Inggris dan mengaplikasikan teknologi informasi, Universitas Mercu Buana (UMB) juga memiliki visi agar seluruh lulusannya mempunyai semangat dan pengetahuan kewirausahaan. Namun, kewirausahaan tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pembangunan apabila di dalamnya tidak inovasi.
Sebelum berubah menjadi universitas, Mercu Buana yang didirikan pada 1981, pada mulanya adalah sebuah akademi yang dinamakan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD). AWD didirikan oleh pengusaha Probosutedjo dan diresmikan mantan Wakil Presiden Adam Malik. Dengan latar belakang tersebut, universitas yang terletak di kawasan Meruya, Jakarta Barat ini, memang sebuah lembaga pendidikan tinggi yang memiliki fokus membentuk mahasiswa-mahasiswa menjadi pengusaha sukses yang dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Melalui dasar pemikiran tersebut, dosen kewirausahaan UMB, Maman Fathurochman SE menyatakan optimistis bahwa pendidikan kewirausahaan dapat menjadi strategi pembangunan jangka panjang bagi Indonesia untuk pulih dari keterpurukan.
Pria kelahiran Pandeglang 34 tahun lalu itu merancang kegiatan agar mahasiswa dapat menampilkan kebolehan mereka dalam berinovasi. Untuk itu, dia sangat mengharapkan dukungan pihak universitas, pengusaha, dan pemerintah. Bantuan dari universitas dapat berupa dukungan manajemen atau sistem serta dana. Dari pengusaha, berupa kerja sama untuk menyalurkan gagasan dan karya inovatif.

Hingga saat ini, dukungan yang telah diberikan universitas, antara lain menyediakan klinik konsultasi bisnis yang juga dapat dimanfaatkan oleh kalangan umum. Hal itu membuktikan UMB adalah universitas yang membumi dan peduli terhadap kemajuan rakyat, serta memiliki tanggung jawab kepada masyarakat.
Praktik
Selain teori kewirausahaan, kata Maman, mahasiswa juga membutuhkan praktik agar mereka dapat bertahan ketika mengalami kegagalan dalam merintis sebuah usaha. "Kunci sukses dalam menempuh kewirausahaan adalah mengerti dan berani. Mengerti, berbicara ten- tang bagaimana seseorang mengerti potensi unik yang ada dalam dirinya sendiri dan tidak dimiliki oleh orang lain. Sedangkan berani, berbicara tentang berani bertindak dan memulai sebuah usaha," katanya.
Ia juga selalu menanamkan pengertian kepada mahasiswa bahwa dasar motivasi kewirausahaan adalah sadar bahwa kewirausahaan merupakan sesuatu yang dapat dijadikan bekal untuk hidup mereka. Kewirausahaan bukanlah semata-mata sebuah pilihan yang dapat digunakan ketika mereka tidak mendapatkan pekerjaan. Mata kuliah kewirausahaan yang dahulu hanya diajarkan di Fakultas Ekonomi, kini telah diwajibkan di semua fakultas, termasuk Fakultas Teknik.
UMB, seperti dikatakan Maman, memandang pendidikan kewirausahaan adalah ilmu yang patut dimiliki semua orang, khususnya mahasiswa. Alasannya, pemulihan perekonomian bangsa Indonesia sangat bergantung pada mahasiswa dan generasi muda. Dan kunci untuk memajukan perekonomian bangsa adalah kewirausahaan.
Dari hasil pengamatannya dalam jangka lima tahun terakhir, hanya ada 20 persen orang yang sukses merintis usaha. Oleh karena itu, Maman berharap lebih banyak lagi universitas dapat mengajarkan mata kuliah kewirausahaan
Pria yang juga telah merintis beberapa usaha, di antaranya lembaga konsultasi ini, berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang sederhana, seperti menciptakan situasi kondusif dalam pembangunan Indonesia. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan bantuan dana atau pinjaman modal agar ide-ide cemerlang serta inovasi mahasiswa bisa langsung diwujudkan dan hasilnya bisa segera dirasakan masyarakat. [WWH/A-16]
(PENDIS: hans) http://pendis.depag.go.id/lama/cfm/index.cfm?fuseaction=KajianBerita&Berita_ID=10052&Sub=7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar